Gampong Lam Asan Kecamatan Baitussalam, pada dasarnya gampong Lam Asan adalah wilayah Persawahan yang dimanfaatkan sebagai sumber mata pencaharian di bidang petanian. Pada zaman dahulu wilayah Lam Asan sangat terkenan sebagai wilayah penghasil rempah-rempah yaitu Sayur-sayuran ,pisang dan dan lain-lain sebagainya. Hasil dari perkebunan dan pertanian,tersebut kemudian diperjualbelikan di daerah Lambaro Angan sampai dengan Banda Aceh.
Masyarakat Lam Asan pada zaman dahulu berasal dari daerah yang pada umumnya mereka bermata pencaharian sebagai petani dan peternak dan Nelayan Atas dasar fenomena diatas, oleh Keuchik Abdullah ( Tahun Wafatnya Tidak diketahui ) sebagai tokoh kharismatik ketika itu gampong Lam Asan terbagi 3 (tiga) dusun yang meliputi:
Dusun Meunasah Tuha, nama dusun tersebut memiliki histori dan runtutan sejarah sebagai berikut, yaitu dari Nama Meunasah Pertama dibangun.
Dusun Lampoh Raya, nama dusun tersebut memiliki histori dan runtutan sejarah sebagai berikut, yaitu sebuah kebun besar milik ( ALM ) H.Abdullah yang artinya Lampoh Raya
Dusus Cot Cawan, nama dusun tersebut memiliki histori dan runtutan sejarah sebagai berikut, Kebun yang bentuknya seperti cangkir yaitu Cawan dikutip dari nama Kebun.
Tuha Peut menjadi lembaga penasehat Gampong. Tuha Peut juga sangat berperan dan berwenang dalam memberikan pertimbangan terhadap pengambilan keputusan-keputusan Gampong, memantau kinerja dan kebijakan yang diambil oleh Keuchik. Imum Meunasah berperan mengorganisasikan kegiatan-kegiatan keagamaan. Pada zaman dahulu roda pemerintahan dilaksanakan dirumah Pak Keuchik dan dilapangan (ditengah-teungah masyarakat) karena pada saat itu belum ada Kantor Keuchik. Baru tahun 2007 pasca Tsunami Aceh, kantor Keuchik tersebut dibangun yang didanai oleh NGO.
?